Anime dewasa yang tidak boleh ditonton anak dibawah umur saat ini banyak digemari karena memiliki jalan cerita yang menarik namun tidak ramah tonton. Anime yang berkembang di luar negeri belum tentu cocok buat tontonan anak-anak Indonesia.

Hadirnya berbagai karakter anime sexy mampu mendongkrak popularitas dari tontonan tersebut. Selain unsur fantasi, banyak juga konten dewasa yang dimasukkan dalam anime.

Dilansir dari berbagai sumber, Selasa (15/3/2022) kami telah merangkum anime dewasa yang tidak boleh ditonton, sebagai berikut:

Anime Dewasa yang Tidak Boleh Ditonton

1. Domestic na Kanojo

Domestic na Kanojo diadaptasi dari manga ilustrasi Kei Sasuga. Seperti Kuzu no Honkai, seri ini juga membahas seputar kisah cinta nan rumit. Kisah Natsuo Fujii, seorang pelajar SMA berusia 17 tahun yang tengah jatuh cinta dengan salah seorang guru di sekolahnya, Hina.

Ingin menghilangkan perasaannya terhadap sang guru, ia kemudian mengikuti “kencan buta” bersama teman – temannya dan bertemu dengan seorang gadis aneh bernama Tachibana Rui.

2. Prison School

Prison School diadaptasi dari manga garapan Akira Hiramoto. Dengan 12 episodenya, anime bergenre ecchi rajasgptoto ini tayang sejak Juli hingga September 2015. Akademi Hachimitsu awalnya merupakan sekolah khusus perempuan, namun kemudian berubah menjadi sebuah sekolah umum.

Di tahun pertamanya, akademi ini hanya memiliki lima siswa laki-laki. Anggota OSIS di Hachimitsu ternyata sangat membenci lelaki, sehingga mereka berlima kerap diganggu agar dijebloskan ke penjara sekolah. Dipenuhi adegan kekerasan, Prison School menjadi anime yang hanya boleh ditonton oleh yang berusia 17+.

3. Momo Kyun Sword

Film anime bernuansa kisah klasik Jepang. Ceritanya tentang sisi sensualitas seorang gadis bernama Momoko.

Film ini termasuk dalam anime 18+ karena berisi pesan eksplisit yang berkaitan dengan dunia sensual. Oleh karena itu, tak cocok sebagai tontonan anak di bawah umur.

4. Kiss x Sis

Kiss x Sis bercerita tentang dua anak kembar perempuan yang tinggal bersama dengan tantenya yang memiliki anak tunggal laki-laki.

Anime ini mengandung adegan-adegan vulgar yang riskan jika ditonton di bersama anak dibawah umur.

5. Grisaia No Rakuen

Grisaia No Rakuen ini bercerita tentang kisah seorang siswa bernama Yuuji Kazami. Anime ini adalah adaptasi dari sebuah komik berjudul Le Fruit de la Grisaia.

Dalam bahasa Jepang, kata Grisaia merujuk pada istilah 18 plus. Jika ditayangkan di televisi Indonesia, tentu akan banyak ditemukan sensor di banyak scene.

6. Kanokon

Kanokon menceritakan kehidupan Kuota, seorang lelaki desa yang hidup bersama kakeknya. Saat ini Kouta harus pindah ke kota untuk melanjutkan sekolahnya di bangku SMA.

Dia harus beradaptasi dengan rumah dan sekolah barunya. Namun, hal yang paling mengejutkannya adalah kehadiran sosok roh rubah bernama Chizuru. Chizuru adalah cewek agresif yang selalu menggoda Kouta.

Tak cukup sampai di situ, ternyata Kouta juga berhasil menarik perhatian roh serigala bernama Nozomu. Kouta dipaksa untuk menjalankan ritual tertentu bersama dua roh cantik ini.

7. Cross Ange

Cross Ange memiliki judul Jepang yakni Kurosu Anju Tenshi to Ryū no Rondo. Diproduksi Sunrise, Cross Ange mengudara pada Oktober 2014 sampai Maret 2015.

Pada anime ini, banyak ditampilkan konten seksual eksplisit. Oleh karena itu, dianjurkan menonton jika sudah berumur 17+.

8. School Days

School Days bercerita tentang lelaki yang suka dengan perempuan dan meminta sahabatnya untuk mencomblangkan mereka berdua. Namun jika kamu menonton sampai habis, cerita cintanya semakin kompleks dan mengandung adegan vulgar, depressing.

Bahkan kekerasan yang sangat tidak lazim untuk ditonton anak-anak dan cukup mengagetkan untuk orang dewasa sekalipun.